30 Mar 2018

Stigma untuk Game, Benarkah?

Edit Posted by with No comments

New media pada era globalisasi sekarang ini sangat berpengaruh sekali, baik di kalangan anak-anak maupun dewasa. Banyak anak-anak di jaman sekarang ini menggunakan new media tersebut untuk hiburannya mereka, salah satunya ialah dengan bermain game. Banyak anak-anak yang pada akhirnya menjadi kecanduan bermain game dan merasa game adalah dunianya. Game ini tentu menjadi dampak negatif bagi anak-anak yang menjadikan game adalah dunianya. Namun, game ini juga memiliki dampak positifnya untuk anak-anak. Penggunaan game ini juga bisa meningkatkan kekreatifan pikirannya dan menghidupkan sel sel motorik pada otak dalam berpikir menghadapi sesuatu.


Dampak positif dengan anak bermain game yaitu menurut Seymour Papert (1993), berpendapat bahwa dengan bermain game menghasilkan bentuk-bentuk pembelajaran baru, yang melampaui batasan metode linear lama. Anak-anak yang terlihat paling responsif terhadap pendekatan-pendekatan baru ini: game entah bagaimana melepaskan kreativitas alami mereka dan keinginan untuk belajar, yang diblokir dan frustrasi oleh metode-metode lama. Yang lain berpendapat bahwa game memberdayakan anak-anak untuk berkomunikasi satu sama lain, untuk mengekspresikan diri dan berpartisipasi dalam kehidupan publik dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin. Jon Katz (1996), misalnya, menganggap game sebagai sarana pembebasan anak-anak: ia memberi anak-anak kesempatan untuk melarikan diri dari kendali orang dewasa, dan untuk membuat budaya dan komunitas mereka sendiri. Demikian juga, Don Tapscott (1997) bahwa game adalah menciptakan 'generasi elektronik' yang lebih demokratis, lebih imajinatif, lebih bertanggung jawab secara sosial dan informasi yang lebih baik daripada generasi sebelumnya. Teknologi digital, menurutnya, pada akhirnya akan menghasilkan ' ledakan generasi ', ' kebangkitan sosial' yang akan melontarkan hierarki pengetahuan dan kekuasaan tradisional. Retorika generasi semacam ini juga tercermin kuat dalam iklan untuk komputer. Anak- anak biasanya terlihat memiliki kebijaksanaan alami dalam hubungan mereka dengan game yang ada di dalam teknologi komputer yang diwakili di sini sebagai jendela ke dunia baru, cara mengembangkan rasa ingin tahu intuitif anak-anak dan pertama untuk pengetahuan (Nixon, 1998).
Sedangkan dampak negatif yang timbul akibat dari bermain game adalah game berfokus tidak begitu banyak pada potensi pendidikan mereka, tetapi pada peran mereka sebagai sarana hiburan dan itu tergantung pada membuat perbedaan mutlak antara keduanya. Dengan demikian, media digital seperti game sering dilihat sebagai pengaruh buruk pada perilaku anak-anak dan khususnya untuk menyebabkan kekerasan peniruan. Acara seperti penembakan di Columbine High School di Colorado, AS pada tahun 1999 sering disalahkan pada permainan komputer yang kejam atau akses anak-anak ke 'situs kebencian' di World Wide Web. lebih 'realistis' efek grafis menjadi, ia berpendapat, semakin mereka untuk mendorong 'copycat' perilaku (Provenzo, 1991). Media baru ini juga terlihat buruk bagi otak dan tubuh. Dengan demikian, ada banyak studi klinis fenomena seperti 'Nintendo siku' cocok diduga disebabkan oleh permainan komputer, hingga penelitian tentang kecanduan komputer dan efek negatif pada imajinasi anak-anak dan prestasi akademik (Grifiths. 1996). Sementara itu, media baru dituduh membuat anak-anak antisosial, dan menghancurkan interaksi manusia normal dan kehidupan keluarga. The phenomeon dari 'Otaku-zoku' atau 'suku yang tinggal di rumah' di Jepang dipandang sebagai simbol dari cara di mana orang-orang muda arr datang untuk memilih jarak dan anonimitas interaksi tatap muka virtual (Tobin, 1998). Media ini juga terlihat memiliki efek moral dan ideologi negatif pada anak-anak. Dengan demikian, permainan permainan dipandang sebagai aktivitas yang sangat jender, yang memperkuat stereotip tradisional dan model peran negatif, dan mendorong kekerasan laki-laki terhadap perempuan. Sementara itu, ada semakin meningkatnya kecemasan aksesibilitas porografi di Internet. Dan akhirnya, ada kekhawatiran yang berkembang tentang praktik pemasaran online untuk anak-anak, baik melalui penjualan langsung dan melalui pengumpulan data riset pasar (Schor, 2004). Selain itu kecanduan bermain game pun menyebabkan anak tersebut malas belajar dan cenderung memilih bermain game berhari-hari dibanding melakukan aktivitas – aktivitas wajibnya seperti sekolah, makan, tidur, dan sebagainya.
Melihat dampak negatif yang ditimbulkan dari bermain game tersebut, tentunya peran orangtua sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk menyaring/membatasi/mengawasi agar sang anak tidak kecanduan bermain game. Caranya ialah dengan membatasi anak bermain game, jangan membiasakan anak untuk bermain game secara terus-menerus, kenali anak dengan permainan yang bisa meningkatkan sosialisasinya seperti bermain board game secara konvensional, bermain petak umpet dan sebagainya, juga menyuruh anak agar bermain dengan teman-teman di lingkungannya agar anak tersebut tidak menjadi anti sosial, dan masih banyak lagi.
Karena game sangat banyak diminati oleh anak-anak, maka timbul lah suatu konsep transmedia intertekstualitas yang ada di dalam permainan budaya anak-anak kontemporer. Dalam konteks ini budaya game dimanfaatkan oleh pemilik modal untuk mencari keuntungan. Dengan banyaknya pemain Game di Indonesia, pemilik modal dapat melihat hal ini untuk mengeruk keuntungan dengan cara menjadikan tokoh game diadaptasikan menjadi suatu film, pernak pernik, dan lainnya atau sebaliknya yang dikuasai oleh para pemilik modal dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pasar.
Contoh nyata sekarang ini ialah hadirnya game-game seperti pokemon, angry bird, Warcraft, need for speed, dan lain-lain. Game-game tersebut merupakan adaptasi dari game menjadi sebuah film atau sebaliknya. Untuk pokemon sendiri, merupakan sebuah kartun lama dan pada akhirnya oleh pemilik modal dijadikan sebuah games dengan nama Pokemon GO. Angry bird, Warcraft, need for speed merupakan sebuah game yang dijadikan film oleh pekarya-pekarya film dan film tersebut sukses dipasaran dan menambah popularitas dari game-game itu sendiri. semua game-game tersebut pun dijadikan untuk memperoleh keuntungan dengan cara menjual pernak-pernik yang bergambarkan game-game tersebut, bentuknya seperti gelas, action figure, baju, celana, tas, tempat pensil, dan lain-lain. Merchandise-merchandise tersebut juga menambah kesuksesan dari game dan film itu sendiri karena banyak peminatnya.

Referensi:

Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006, Handbook of New Media : Social Shaping and Social Consquences of ITCs, Sage Publication Ltd. London.
Chapter 3 : CHILDREN AND NEW MEDIA

23 Mar 2018

Penggunaan Internet dan Media Sosial di Kehidupan Sehari-hari

Edit Posted by with No comments

Pada era globalisasi kini, kemajuan teknologi sangatlah berkembang pesat dan semakin canggih. Manusia pun ditantang untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Banyak kaum remaja bahkan dewasa yang mulai kecanduan dengan perkembangan-perkembangan teknologi yang disuguhkan.
Media baru yang sedang popular di masyarakat yaitu internet dan media sosial. Adanya internet ialah memudahkan manusia untuk mengakses suatu informasi atau pun hal – hal lainnya. Sedangkan media sosial juga sudah menjadi faktor penting interaksi antar manusia. Dengan kehadirannya media sosial sekarang ini, manusia sudah bisa berkomunikasi dengan kerabat jauh di luar kota, luar pulau, atau luar negeri. Dalam mengakses media sosial pun terbilang mudah, dan tidak menyulitkan. Karena tidak membutuhkan suatu rumus untuk bisa menggunakan media sosial. Media sosial di Indonesia pun sedang diminati oleh masyakarat Indonesia, karena memiliki tampilan yang menarik dan juga cara mengaksesnya yang mudah sehingga banyak masyarakat Indonesia menggunakannya dan tradisi seperti SMS, surat-menyurat pun tergantikan oleh chatting yang disediakan oleh para pendiri aplikasi-aplikasi seperti WhatsApp, Line, e-mail, BBM dan sebagainya.
Media sosial memiliki arti sebagai sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual (McGraw Hill Dictionary).
Sedangkan akses memiliki arti sebagai area kebijakan publik utama bagi mereka yang melihat Internet sebagai layanan universal dan memiliki pengaruh signifikan terhadap politik dan ekonomi (Rice et al., 2001). Istilah biasa untuk akses diferensial dan penggunaan Internet menurut jenis kelamin, pendapatan, ras dan lokasi adalah 'kesenjangan digital' (Cooper and Kimmelman, 1999, Hoffman dan Novak, 1998; Hoffman et al., 1996; McConnaughey dan Laden, 1998; Strover, 2003, lihat juga seri Falling Through the Net oleh US National Telecommunications and Information Adminis tration (misalnya NTLA, 2002)).
Setiap orang kini dapat mengakses internet dan media sosial, tidak hanya di kalangan remaja dan dewasa, bahkan balita pun sudah bisa mengakses internet dan media sosial tersebut. Hal ini tentu saja bisa berdampak positif maupun negatif.
Jika di lihat dari sudut pandang negatif, menurut Van Dijk (1999) percaya bahwa akan banyak informasi di Internet yang akan sulit diketahui apa yang benar dan dengan demikian akan menyebabkan pengambilan keputusan yang salah). Orang tidak akan merasa merespons permintaan yang menggambarkan pendapat orang lain atau mereka dapat memfilter informasinya sehingga mereka hanya menerima apa yang secara langsung menarik perhatian mereka. Penyaringan dan personalisasi berita melalui agen perangkat lunak dapat menyebabkan pemikiran sempit dan fragmentasi sosial. Oleh karena itu, pandangan yang bertentangan atau pendapat seseorang tertentu mungkin tidak akan pernah sampai pada orang tersebut, sehingga individu tersebut tetap tidak tahu perspektif lawan. Kedua, tidak semua orang memiliki sumber daya untuk membayar pendapat periklanan selain kendala akses yang sekarang sudah familiar seperti pengetahuan teknologi dan teknologi sehingga membatasi hak kebebasan berbicara beberapa orang.
Untuk media sosial sendiri, dampak negatif yang muncul ialah timbulnya rasa kecanduan dan memicu orang untuk mengisolasikan diri dari lingkungan sekitar, semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk online, semakin sedikit waktu kita untuk berinteraksi langsung dengan keluarga kita, tetangga kita, dan anggota masyarakat lainnya dan dapat juga disebut dengan anti sosial. Lalu akan timbulnya cybercrime yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Jenis-jenis cybercrime pun bermacam-macam, di antaranya carding, hacking, cracking, phising, dan spamming. Lalu selanjutnya ialah Pornografi. Banyak orang-orang yang tidak bertanggungjawab akan melakukan penyebaran secara luas mengenai pornografi tersebut, dan masih banyak lagi.
Untuk dampak positif dari internet yaitu sebagai sarana untuk mencari dan memberikan informasi. Internet juga berfungsi sebagai media komunikasi yaitu dengan media sosial. Untuk media sosial sendiri digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari saya pun, tak terlepas dari internet dan media sosial. Saya pun menggunakan internet sebagai hiburan dan juga mengakses informasi. Akan tetapi, saya merasakan sendiri, jika menggunakan internet dan media sosial secara berlebihan menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya. Dampak negatif yang saya rasakan sendiri ialah karena penggunaan internet dan media sosial yang menimbulkan rasa kecanduan, membuat saya menjadi malas belajar, menjadi anti sosial dan tidak peka terhadap lingkungan. Selain itu intensitas mengobrol saya dengan teman-teman dan keluarga saya menjadi berkurang karena terlalu asyik bermain internet dan media sosial. Tetapi, dampak positif pun juga saya dapatkan, yakni saya bisa mendapatkan informasi-informasi baru yang belum saya ketahui, serta saya bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang sedang tidak bersama saya.
Kasus lainnya ialah ibu saya sendiri. Ibu saya merupakan seseorang yang di bilang kurang tanggap terhadap teknologi. Untuk mengenal teknologi pun harus diajarkan anak-anaknya terlebih dahulu hingga mengerti. Ketika belum mengenal teknologi-teknologi baru pun ibu saya seringkali berbeda pendapat dengan anak-anaknya mengenai penggunaan media baru itu sendiri. Namun,ketika ibu saya sudah mengenal teknologi, ibu saya menjadi seperti kencaduan terhadap teknologi, bahkan lebih parah dari anak-anaknya. Misal saja, jika menyuruh anaknya untuk melaksanakan shalat 5 waktu, ketika belum mengenal teknologi ibu saya menyuruh anak-anaknya dengan langsung menghampiri anak-anaknya, namun ketika sudah mengenal teknologi ibu saya menyuruh anaknya untuk shalat melalui aplikasi chatting WhatsApp. Kasus ini menjelaskan terkait dengan apa yang dijelaskan oleh Van Dijk (1999) mengenai identifikasi hambatan umum yang mempengaruhi penggunaan media baru, salah satunya ialah tentang orang tua yang tidak terampil, diintimidasi oleh teknologi baru atau mengalami pengalaman pertama yang buruk dengannya. Hal ini dikarenakan para orang tua merasa tidak tertarik dengan kehadirannya teknologi-teknologi baru.

Referensi:
Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006. Handbook of New Media : Social Shaping and Social Consquences of ITCs. London : Sage Publication Ltd.

16 Mar 2018

Komunitas Virtual di Era New Media

Edit Posted by with No comments

Halo pengguna setia blogger! Akhirnya saya memiliki keinginan lagi untuk menulis lagi di blog setelah vakum selama 6 tahun, hahaha:’) yup kali ini saya menulis tentang hal yang penting dan tidak seperti biasanya yang menulis dengan tema tidak jelas haha.

Pada tulisan kali ini, saya akan membahas suatu hal yang sangat melekat di kehidupan masyarakat modern ini, yaitu kehadirannya New Media di dalam masyarakat. Ada banyak sekali jenis-jenis new media di dunia ini dan kita tidak bisa menolak kehadirannya tersebut. disini saya lebih menjelaskan salah satu New Media yang sedang berkembang pesat, yaitu internet.


Di awali dengan pengertian New Media itu sendiri, New Media merupakan tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelit meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang semakin meningkat (MC Quail).
Internet pun memiliki arti. Menurut John Perry Barlow (1990) internet merupakan ruang yang muncul ketika anda sedang menelpon, ruang interaksi interaktif yang diciptakan oleh media sehingga ada kesadaran tentang kehadiran orang lain.
Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan internet pun turut mendorong perkembangan teknologi dalam berbagai bidang. Internet ini memiliki sifat seperti narkoba, yang jika memakainya akan memiliki rasa kecanduan untuk mengakses internet tersebut. Teknologi internet banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam, diantaranya sebagai hiburan, mencari sumber informasi, berinteraksi dengan orang lain secara virtual, ada juga yang menggunakan internet sebagai pekerjaan, misal marketing online, dan sebagainya.
Berbagai macam media baru ditawarkan di dalam cyberspace tersebut. seperti misal aplikasi chatting line, whatsapp, twitter, facebook, google, skype, instagram dan sebagainya. Dari aplikasi-aplikasi tersebut, biasanya kita akan bergabung ke dalam suatu komunitas virtual.
Komunitas virtual dengan komunitas dunia nyata tentu hal yang berbeda, namun memiliki kesinambungan diantara keduanya tersebut. Komunitas virtual memiliki pengertian, yang merupakan salah satu bentuk komunitas yang dibentuk berdasarkan kesukaan yang sama terhadap satu hal tertentu dan para anggota yang tergabung di dalamnya melakukan interaksi satu sama lain secara sering seperti hal nya mengobrol, atau bertukar informasi melalui dunia online lewat internet.
Sedangkan komunitas dunia nyata ini lebih memilih bertemu langsung antar anggotanya tanpa media perantara. Dari segi organisasi sosial komunitas dunia nyata terikat pada tempat dan waktu. Untuk interaksi dan bahasa, komunitas dunia nyata menggunakan bahasa verbal dan nonverbal dalam komunikasinya, dari segi budaya, komunitas dunia nyata terdiri dari kultur budaya yang homogen.
Banyak remaja bahkan dewasa sekali pun mengikuti komunitas virtual dengan tujuan sebagai hiburan. Dalam suatu komunitas virtual setiap anggotanya bisa menjadi lebih mengetahui perkembangan dan informasi yang sedang menjadi bahan perbincanan hangat di dalam masyarakat, dan biasanya para anggota mencari tempat untuk bertukar pikiran, informasi, dan pengetahuan bisa masuk ke dalam suatu komunitas tertentu dalam dunia maya. Saat mereka menjadi bagian dari suatu komunitas, maka keinginan untuk menggunakan internet akan semakin meningkat dan membuat mereka lebih merasa bermanfaat dengan bergabung dalam komunitas tersebut.
Saya pun pernah menjadi bagian dari suatu komunitas virtual. Komunitas virtual tersebut berasal dari sekumpulan pengguna twitter yang aktif. Awal terbentuknya komunitas virtual pengguna twitter tersebut karena ingin lebih akrab dengan para pengguna twitter yang berasal dari daerah yang berbeda-beda juga untuk menambah relasi pertemanan. Sifat komunitas pengguna twitter ini adalah informal, dan tidak ada peraturan khusus untuk menjadi anggota dari komunita pengguna twitter ini. Kami pun bisa kenal dengan satu sama lain dikarenakan di awal terbentuknya komunitas tersebut, masing-masing anggota diharuskan untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu dan saling mengobrol tentang hal apa saja yang mereka sukai.
Komunitas virtual yang saya ikuti pun juga melakukan kegiatan ‘kopi darat’ dengan tujuan lrbih mempererat hubungan antar anggota. Biasanya diadakan kopi darat sebulan sekali di tempat yang berbeda-beda. Ketika berkumpul dengan para anggota komunitas virtual pengguna Twitter tersebut, biasanya terdapat beberapa obrolan yang menarik untuk didiskusikan seperti obrolan tentang hal yang sedang menjadi perbincangan di twitter, atau pun obrolan lainnya yang bersifat ringan.
Selama saya menjadi anggota komunitas virtual pengguna Twitter pun, saya merasakan dampak yang positif dan negatif. Adapun yang menjadi dampak positif adalah saya memiliki teman yang banyak dari berbagai daerah, saya pun memiliki informasi-informasi penting yang didapatkan dari anggota lainnya atau juga terjadinya pertukaran pengetahuan dan informasi, saya dapat mengetahui sedikit-sedikit mengenai budaya dari masing-masing anggota berasal, saya pun menjadi lebih terbuka untuk mengenal orang baru, komunikasi dengan orang lain menjadi lebih cepat, mudah, dimana dan kapan saja serta masih banyak lagi dampak positif yang saya dapatkan.
Lalu untuk negatifnya, saya merasa bahwa waktu saya hanya untuk komunitas virtual tersebut dengan membalas chatnya setiap saat dan jadi mengabaikna teman-teman yang berada di dunia nyata. Sewaktu saya menjadi anggota komunitas virtual pun saya merasa bahwa saya anti sosial, karena saya setiap saat selalu memegang HP untuk berinteraksi dengan teman-teman yang ada di virtual tersebut, dan membuat nilai akademis saya menurun. Saya pun menjadi tidak peka terhadap lingkungan sekitar karena terlalu sibuk dengan komunitas virtual yang menurut saya waktu itu sangat mengasyikkan, sehingga saya kurang update dengan lingkungan yang ada di sekitar saya. Lalu, di dalam komunitas virtual terdapat banyak orang yang berasal dari daerah yang berbeda, sehingga terkadang saya atau pun anggota yang berbeda daerah tersebut terjadi perbedaan pendapat atau pemahaman dan terjadilah suatu perdebatan kecil, walaupun pada akhirnya perdebatan itu bisa diselesaikan, karena terkadang kita tidak mengetahui atau salah paham terhadap orang lain yang berbicara di dalam virtual tersebut, karena kita tidak tahu bagaimana intonasi yang tepat juga gaya bicara orang tersebut apakah sedang marah atau tidak, sehingga itulah yang menjadi terjadinya perdebatan.
Namun, saya saat ini sudah tidak lagi mengikuti komunitas virtual, dikarenakan kesibukan saya di kuliah, juga saya lebih ingin memperbanyak komunitas yang bersifat nyata dibandingkan virtual, sehingga saya pun tidak menjadi manusia yang anti sosial.

Referensi:
Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006. Handbook of New Media : Social Shaping and Social Consquences of ITCs.London : Sage Publication Ltd.

31 Mar 2012

Kenangan dengan ayah :')

Edit Posted by with No comments
sudah 3 bulan 8 hari gue ditinggal ayah. kangen? pasti. rindu? banget. hari - hari yang gue lewati tuh terasa ada yang kurang lengkap. menunggu kehadiran ayah yang biasanya selalu menanyakan gue "tadi belajar apa aja mba di sekolah?" atau "bisa ngga tadi ngikutin pelajarannya? kalo ada yang susah, tanya ayah aja.." dan masih banyak lagi. atau ngomong "dhil, sholatnya breng ayah. biar dpet pahalanya berlipat-lipat." gue juga rindu akan kebersamaan dengan ayah. misalnya, saling ledek-ledekan.

ayah : "Dhil.. ayah ganteng ngga?"
gue : "ayah mah, jelek. hahahahaha..."
ayah : "enak aja!! ayah kalo jelek pasti ibu ngga mau sama ayah.."

gue suka nangis dalam hati jika melihat temen gue bermanja-manja dengan ayahnya. disitu gue langsung nyesek, galau, ngenes banget hati gue. pengen kaya gitu tapi gak akan bisa. gue seperti anak kecil yang sedang berjalan tiba-tiba kesandung batu gara-gara liat kejadian itu. Ya Allah, ternyata diriku ini belum bisa menerimanya..

ayah tuh memberikan kesan yang banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk untuk gue selama hidupnya. nyokap juga. beliau mengajarkan kami untuk selalu taat kepada Allah. untuk urusan agama, ayah memang kuat banget. terus ayah juga sering ngajarin gue mtk, ngajarin jadi fotografer, ngajarin nyetir motor, dsb. dan dari ilmu yang diberikan ayah itu lah gue jadi bisa naik motor, bisa berutak-atik dengan barang, bisa manasin mobil, bisa bersihin kipas angin, bisa ngangkat galon aqua. oke. cukup kita ngelanturnya. yang bersihin kipas angin bisa delivery yaa.. *lho? #Jleb

dan yang paling amat berkesan adalah sewaktu lebaran. sungkeman? udah biasa. tapi waktu terakhir diriku sungkeman di moment lebaran dulu, itu luar biasa!!! Ya Allah, ternyata itu lebaran terakhirku bersama ayah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! :'(

kami semua menangis dikamar, berhubung ayah sedang sakit, beliau hanya terbaring lemah dikasur. dalam hatinya, pasti ia sangat ingin ikut merayakan hari idul fitri yang suci itu! gue sedih ngeliat ayah kaya gitu. gue rasanya pengen ngobatin ayah pake tangan gue sendiri tapi gue ngga bisa. akhirnya gue cuma bisa berdoa supaya ayah cepat sembuh...

gue tiap hari, bahkan tiap detik selalu berdoa agar ayah di sembuhkan penyakitnya. agar ayah bisa kembali sehat dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa. agar ayah bisa berkumpul santai dengan kami. akhirnya, harapan itu pun terwujud..

pada bulan september (ngga tau pastinya kapan) ayah udah mulai keliatan sehat kembali. singkat cerita, ayah bahkan mengajak kami sekeluarga ke sebuah mall untuk merayakan / mensyukuri karena umur gue yang telah menginjak 13th. ayah pun berkata "selamat ulang tahun yaa mba dhila.. semoga makin nurut dan sayang sama ayah ibu, sukses dalam sekolahnya, sayang ade - adenya. apa yang di cita-citakan berhasil, menjadi anak solehah dan selalu rajin sholat maupun ngaji.." dan ternyata.... itu ucapan ayah yang terakhir :'(

Mungkin, itu memang sudah yang terbaik untuk ayah. gue juga mikir sih, ayah pasti ngga akan kuat menahan sakitnya untuk terlalu lama. beliau juga ingin terbebas dari penyakitnya itu. tapi semua itu tergantung Allah SWT

oke, the records for all : percayalah, Allah tidak akan pernah mempersulit hambanya :)



my daddy :')

30 Mar 2012

Orang Alay

Edit Posted by with 2 comments
sering kali gue melihat para pengguna social network bertingkah laku alay. entah itu statusnya, tulisannya, profict-nya, dan masih banyak lagi. yang gue heran, apa mereka ngga nyandar, kalo mereka udah di cap alay hanya gara - gara sebuah status misalnya? oke, gue bakal kasih tau ciri - ciri orang alay, dan berikut tips-tips nya :)

Ciri-ciri orang alay :

1. suka nulis status yang ngga penting yang misalnya : "YAUDAH SANA!!! AMBIL AJA COWOK GUE!! GUE NGGAK BUTUH!!" atau suka nulis status promosiin account twitternya : "Jangan lupa yaa follow me @bebekteri follback? Mention aja ^^" <-- kebelet eksis banget! :p

2. nulis status dengan bahasa alay seperti "yach, qamuwh udah tidur yacch???? yawdah dech aquwh tidUr ugaa. met mLm aLL......." atau "iCh, 5m5 4qU q0qh gX d1 bLezzzzz????? q4mUwh ud4h b053n 54m4 4qUwh?????" <--- kalo gue nulis kaya gini kelarnya taun 2020.

this picture :





3. profile picture. pasti bagi kalian yang punya social network slalu ingin menampilkan wajah kalian yang cantik/ganteng dengan memasang foto diri kalian masing - masing. ngga masalah. tapi terkadang ada juga yang memasang profictnya bukan dengan foto aslinya melainkan dengan gambar-gambar kartun atau emocation. yang gue heran, apa karena mereka nutupin wajah mereka yang rada-rada absurd atau apa? lalu gue juga rada-rada ilfeel sama orang yang foto dari samping atas. apalagi cowok. apa mereka pengen menampilkan sisi bawahnya atau apa?

this picture :




4. suka nge-bully anak orang dengan bahasa kasar seperti "TAI LO!! A****G LO!! F*CK LO!!! JELEK AJA BLAGU!!! NYADAR DONG LO TUH BEGO!!!" -_-

5. suka ngajak kenalan lewat dunia maya. contoh:

A: "hai, boleh kenalan ngga?"
B: "Ngga."
A: "Ih, jahat banget cich..."
B: "....."

atau..

A: "Hai .. boleh kenalan ngga?"
B: "Ngga."
A: "Dasar! jual mahal banget lo jadi orang! najis! f*ck lo!"
B: "???"

sumpah.. mau ngajak kenalan apa mau ngajak ribut? :p

6. para jempolers yang dengan  merelakan waktunya untuk menge-chat semua orang agar menge-like statusnya. sedikit alay, tapi gue hargai job mereka sebagai jempolers. tapi gue jadi suka ilfeel sendiri jika ada orang yang terus-menerus minta di-like statusnya. mereka tuh sebenernya pengen eksis atau apa?

Tips-tips biar ngga jadi orang alay.

1. mending, bagi kalian yang alay (yang merasa aja lho yaa) kalo nulis status biasa-biasa aja misalnya "Otwt Bandung" atau "Good morning, have a nice day yaa :)"

2. buat yang udah terbiasa nulis pake bahasa alay coba deh sedikit demi sedikit diubah. biar nantinya ngga di bully sama orang-orang yang ngga alay :)

3. minta fotoin orang untuk fotoin diri kalian. jangan lupa, pasang gaya cool abis buat jaga-jaga biar ngga dibilang alay. usahakan jangan foto dari atas.

contoh foto :

 lagi di SariAter

4. sebelum nge-bully orang, periksa diri sendiri dulu, apa kalian udah sempurna atau belum. dipikir-pikir dulu yaa sebelum nge-bully, apa itu ada untungnya buat kalian :)

5. kalo udah ngga mau di ajak kenalan, mending langsung ganti sasaran. biar kalian ngga dibilang alay.

6. khusus buat jempolers, saran gue kalian ngelike status jangan asal aja tanpa membaca maksud dari status tersebut. pahami isi dari status itu, baru setelah kalian mengerti.. boleh di like atau ngga. kalo ngga ngerti maksud dan tujuan dari status tersebut mending gausah di like. menuhin notif soalnya :p

masih banyak lagi sebenernya ciri-ciri dan tips-tipsnya.. tapi nantinya nih tulisan bisa sampe berbab-bab. oke.. sekian dari gue. atas perhatiannya gue ucapkan "Selamat Menikmati" ^_^

16 Jan 2012

Polusi Udara

Edit Posted by with No comments
          Kali ini, gue membahas tentang polusi udara. Siapa yang ngga tau polusi udara? Yap, pasti kalian tau kan? Gue jelasin lebih lengkap nih, Polusi udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Polusi terbagi 2, yaitu polusi Primer dan Sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. Mungkin sebagian orang menyepelekan polusi udara. Tapi jangan salah, polusi udara tuh berdampak tidak sehat terhadap makhluk hidup, dan juga alam semesta. Mengapa? Karena polusi udara mengandung zat - zat kimia yang tidak baik untuk organ pernapasan. Zat - zat tersebut adalah : Karbon Monoksida, Oksida Nitrogen, Oksigen Sulfur, CFC, Hidrokarbon, Ozon, Partikulat. Wah, parah kan? Selain itu, akan berdampak pada efek kaca, hujan asam, kerusakan lapisan ozon. Di Indonesia sendiri, menurut gue nih yaa, udah parah banget terkena polusi udara (sebenernya sih semua jenis polusi). Itu karena warga Indonesia kurangnya peduli terhadap lingkungan. Contohnya, ada seorang lelaki yang me modif - modifkan motornya. Yang menjadi masalah adalah, dia mengubah knalpot yang bisa menjadikan asap menjadi tebal (gue gatau namanya apa) lalu dia jalankan motor tersebut di lingkungan yang banyak penduduknya. Itu menurut gue masalah lho. Terus, Pembakaran. Seperti pembakaran sampah, perapian, dan sebagainya. Itu juga termasuk dalam kategori polusi udara. Asapnya itu lho, ngga nahan guys! Banyak bakteri, kuman, dan terutama zat kimia yang udah gue sebutin diatas. Namun, ada juga polusi udara yang alami. Contohnya, letusan gunung berapi, Rawa hutan, Kebakaran hutan, dsb.

             Indonesia ini bisa terbebas dari semua jenis polusi kok termasuk polusi udara. Gue bakal kasih sedikit solusi/cara kepada para pembaca tercinta agar menghidari polusi udara.

              Caranya:
  1. Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.
  2. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
  3. Menghemat Energi yang digunakan. 
  4. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
  5. Jika sedang berada diluar, harap menggunakan masker kain.
  6. Jika tujuan lo dekat, diharapkan memakai sepeda.
  7. Kalau tujuan lo jauh, harap naik kendaraan umum.
  8. Memakai BBM non - subsidi.
  9. Go Green.

Gambar dampak dari polusi udara:




Gambar hasil daripencegahan polusi udara:















Sekian informasi dari gue kali ini. Semoga bermanfaat, dan selamat membaca! :)

26 Des 2011

iklan

Edit Posted by with 1 comment
Kali ini gue akan bahas tentang iklan. Pasti semua tau iklan kan. Iklan itu berasal dari bahasa Yunani , kurang lebih pengertiannya "mengiring orang pada gagasan". Iklan ialah promosi barang, jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Nah, gue bahasnya contohnya aja nih.

IKLAN AXIS :

Menurut gue, iklan axis tuh ngga etis. Maksudnya apa coba bapak - bapak bilang ke Joni kaya gini "Joni, kamu ditakdirkan jadi orang yang blak - blakan." "pak ada upil" sumpah itu ngga nyambung banget. Terus iklan terbarunya juga ngga nyambung. Masa orang ngga punya pulsa si Joni langsung gebrak tembok sampe hancur. Maksudnya apaan? Mau ngancurin tembok orang? Itu udah ngga bener -_-

IKLAN XL :

Iklan XL agak sedikit rada - rada. Masa karena aksi 'goyang gayung' aja jadi terkenal? kalo kaya gitu beneran sih gue juga mau. Tapi ini bisa merusak moral anak bangsa Indonesia. Mengapa? Karena dia bisa masuk tv hanya karena goyang gayung. Menurut gue itu bukan bakat. Itu hanya eksistensi semata. So, bagi yang mau ngikutin kaya OJI GOYANG GAYUNG mending gausah deh, mubazir. ;)

IKLAN INDOSAT :

iklan indosat yang baru tuh menurut gue merusak citra Tanah Air. Mengapa? Karena aksi Soimah yang 'gila' dan ngga tau maksud dari iklan itu apa. Kalo kata gue sih indosat iklannya bagusan yang dulu (Pas pemerannya LyLA). Terus tariannya juga. Anak - anak kecil sekarang pada bisa nari kaya Soimah, walaupun rada menjijikkan. Jadi, INDOSAT please, iklannya yang pas pemerannya anak Lyla aja ;;) (soalnya gue fansnya, wgwgwgwg)

IKLAN KARTU AS :

Menurut gue nih iklan lebay abis! Masa gara - gara si cowo ngga pernah sms & nelpon si cewe langsung bilang "sms ga pernaAaAaAaAaAhHhHhHhHh... telpon ga pernaAaAaAaAaAaHhHhHhHh" sambil teriak - teriak. Si cowo langsung teriak lagi "aku ga punyaAaAaA pulsaAaAAAaAAAa" Lebay -_-

Kalo iklan lainnya gue gapernah liat, maklum sibuk terus, wkwk..